Sumber gagambaran; pixabay.com Melukat merupakan ritual ruwatan atau penyucian diri lahir batin yang dilakukan oleh umat Hindu. Umu...
Sumber gagambaran; pixabay.com |
Melukat merupakan
ritual ruwatan atau penyucian diri lahir batin yang dilakukan oleh umat Hindu.
Umumnya melukat menggunakan sarana air suci atau dari sumber mata air yang
dianggap suci.
Beberapa
orang melakukan pelukatan di griya yang dilukat langsung oleh sulinggih. Selain
itu ada pula umat Hindu yang melakukan pelukatan langsung ke pura atau tempat
mata air suci tersebut. Sarana yang dibawa pun disesuaikan dengan kemampuan
seperti canang sari, dan adapula yang membawa banten pejati.
Melukat
ini dilaksanakan pada hari-hari tertentu semisal saat otonan atau peringatan
hari kelahiran. Juga dilaksanakan saat hari raya seperti Purnama, Tilem, Umanis
Galungan, Ngembak Geni, Banyu Pinaruh dan hari suci lainnya. Berikut 30 tempat
melukat yang ada di Bali yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Pancoran Solas Pura
Pelisan Batur
Seperti namanya pancoran solas, di sini ada sebelas buah air pancuran. Lokasi berada di Pura Pelisan, Desa Pakraman Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Pada penglukatan pancoran solas ini, pemedek atau umat bisa menikmati air hangat karena bertemunya gunung dengan danau. Kesebelas pancoran yang ada di sini memiliki namanyakni Tirta Telaga Waja, Tirta Danu Gadang, Tirta Danu Kuning, Tirta Bantang Hanyut, Tirta Pelisan, Tirta Mengening, Tirta Purajati, Tirta Rajeng Anyar, Tirta Yeh Bungkah, Tirta Yeh Mampeh, dan Tirta Perapen.
Seperti namanya pancoran solas, di sini ada sebelas buah air pancuran. Lokasi berada di Pura Pelisan, Desa Pakraman Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Pada penglukatan pancoran solas ini, pemedek atau umat bisa menikmati air hangat karena bertemunya gunung dengan danau. Kesebelas pancoran yang ada di sini memiliki namanyakni Tirta Telaga Waja, Tirta Danu Gadang, Tirta Danu Kuning, Tirta Bantang Hanyut, Tirta Pelisan, Tirta Mengening, Tirta Purajati, Tirta Rajeng Anyar, Tirta Yeh Bungkah, Tirta Yeh Mampeh, dan Tirta Perapen.
2. Pura Taman Beji
Penyampuhan
Pura
ini tergolong pura keluarga yang terletak di ujung selatan wilayah Banjar Suci,
Denpasar yang diyakini sebagai stana Buaya Kuning. Banyak masyarakat yang
melakulan panglukatan dan pengobatan di pura ini dengan berbagai keluhan
penyakit dan memohon petunjuk kesembuhan di pura ini dengan membawa sarana
banten pejati.
Mereka
akan dilukat dan diberikan tirta yang diambil langsung dari sungai. Untuk
odalan di pura ini dilaksanakan setiap Anggar Kasih Tambir oleh Pengempon pura,
Puri Jambe Kaliungu.
3. Pura Dalem Pingit Sebatu
Di kawasan pura Pura Dalem Pingit Sebatu yang terletak di Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali ini terdapat satu area untuk melukat, yakni Pasiraman Dalem Pingit Sebatu. Tirta ini konon untuk menghilangkan ilmu hitam. Ada juga, masyarakat, yakni pasangan yang sudah menikah dan belum punya anak melukat agar punya anak.
Di kawasan pura Pura Dalem Pingit Sebatu yang terletak di Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali ini terdapat satu area untuk melukat, yakni Pasiraman Dalem Pingit Sebatu. Tirta ini konon untuk menghilangkan ilmu hitam. Ada juga, masyarakat, yakni pasangan yang sudah menikah dan belum punya anak melukat agar punya anak.
4. Pura Telaga Waja
Pura
Telaga Waja terletak di Banjar Kapitu, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang,
Kabupaten Gianyar. Pura ini termuat di beberapa kitab yakni Negarakertagama,
Prasasti Bulian, dan lontar Dharma Yoga Samadhi. Di pura ini terdapat petirtaan
Telaga Waja dan di dalam lontar Dharma Yoga Samadhi terdapat sebuah petunjuk
untuk melakukan mandi melukat sebanyak 7 kali kesempatan di pathirtan Telaga
Waja ini. Melukat di sini bertujuan untuk membersihkan segala mala dan
menerahkan diri.
5. Goa Rang Reng
Terletak
di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Gianyar. Di sini terdapat sebuah Pura Taman
Manik Mas dan ada dua cabang sungai yang disebut Cangkir Lanang dan sungai Cangkir
Wadon dan pertemuan air ini disebut campuhan yang digunakan sebagai tempat
pembersihan sebelum menikah. Air sungai ini dipercaya sebagai simbol penyatuan
lelaki dan perempuan.
6. Tirta Empul
Pura
Tirta Empul ini sudah tak asing lagi bagi penekun spiritual dan sangat terkenal
di seluruh pelosok Bali. Bahkan di saat hari-hari tertentu, tempat pelukatan
ini selalu dipenuhi oleh pemedek yang akan melakukan pelukatan. Tempat melukat
ini terletak di Desa Manukayalet, Tampaksiring, Gianyar.
7. Pura Kereban Langit
Sading
Pura
ini terletak di Jalan Raya Sading, Sading, Mengwi, Kabupaten Badung, tepatnya
di Banjar Pekandelan, Desa Sading. Di pura ini terdapat sebuah goa dan di dalam
goa terdapat Tirtha Selaka.
8. Pura Mengening Tampaksiring
Pura
ini terletak di Desa Pakraman Saraseda, Tampaksiring, Gianyar. Di Pura ini
terdapat sepuluh klebutan yang dibuatkan masing-masing satu pancuran. Ada satu
pancuran yang bernama Pancuran Sudamala yang diyakini bisa menghilangkan susah
tidur.
9. Pura Dalem Batu Pageh
Di
Pura yang terletak di Desa Ungasan, Kuta, Badung ini terdapat sebuah pesiraman
yang digunakan sebagai tempat melukat. Pura Dalem Batu Pageh berada di dalam
sebuah goa. Di dalamnya terdapat sejumlah pelinggih salah satunya berbentuk
seperti Lingga Yoni Dewa Siwa.
10. Pura Selukat
Pura
ini berlokasi di Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar. Pura ini merupakan tempat
bagi masyarakat Bali untuk memohon air suci untuk pembersihan dan memohon air
suci untuk keluarganya yang telah meninggal.
11. Pura Goa Raja Tajun
Pura
Goa Raja Tajun di Desa Tajun, Kubutambahan, Buleleng. Di pura ini terdapat
sebuah gentong yang berisi air yang sangat ajaib, dimana gentong ini selalu
terisi air. Air inilah yang digunakan untuk melukat yang dipercaya bisa
digunakan untuk penyembuhan.
12. Pura Pajinengan Tap Sai
Pura
ini terletak di Dusun Puragae, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem atau di
lereng Gunung Agung. Ada tiga tirta dari klebutan berbeda di pura itu yaitu
tirta bang, tirta selem, dan tirta putih.
13. Tebing Pancoran Solas
Desa
Pakraman Batannyuh, Belayu, Marga, Tabanan. Dalam Lontar Para Arya Tattwa disebutkan
wilayah sekitar pancoran tersebut berkembang sekitar tahun 1600 Masehi.
Aliran
air di Pancoran Solas diperkirakan berasal dari sumber air di sekitar Pura
Pucak Padang Dawa, saat ini air yang keluar dari lereng tebing di Sungai Yeh
Sungi ditampung oleh warga dengan menggunakan pipa dan dialirkan ke Desa Peken
dan Desa Beringkit, Marga. Sejak dulu memang Pancoran Solas dimanfaatkan untuk melukat,
dan suasana serta aura kuat.
14. Pura Goa Peteng
Pura
ini berada di kawasan Banjar Cengiling,
Desa Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.
Lokasi Pura
Goa Peteng ini sangat tersembunyi, dan medan menuju ke sana cukup berliku
dengan jalan kapur bertabur serpihan batu-batu besar. Piodalan di pura ini
jatuh setiap Anggara Kasih Tambir pada hari Minggu.
Pura
yang diperkirakan ada sejak zaman dahulu ini, dipercaya dapat membantu
membersihkan diri dan menjernihkan pikiran. Selain itu, ada pula yang
percaya malukat di pura ini bisa memberikan tamba (obat) bagi yang
sakit, dan memohon tirta (air suci).
15. Pura Sakti
Terletak
di Pejarakan Grokgak, Buleleng. Melukat di pura ini dilakukan untuk nunas tamba
atau obat selain untuk membersihkan diri.
16. Pura Tirta Sudamala
Bangli
Pura
ini terletak di Desa Sedit, Bebalang, Bangli. Di sini terdapat 11 pancuran
dimana sembilan diantaranya berada di posisi yang lebih tinggi dibanding dua
lainnya. Melukat di sini dipercaya dapat menghilangkan aura negatif serta
pengaruh-pengaruh buruk seperti ilmu hitam. Untuk pancuran yang lokasinya lebih
tinggi digunakan sebagai sarana pijat refleksi.
17. Pura Tirta Sudamala
Buleleng
Lokasi
persisnya yakni di Jl. Teratai, Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten
Buleleng, Bali. Banyak yang datang ke pura ini untuk memohon jodoh, kesehatan,
keselamatan, dan bahkan memohon agar diberi jabatan.
18. Pura Taman Pecampuhan
Sala
Terletak
di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli. Terdapat sembilan pancoran
pangelukatan. Tak hanya krama Hindu, masyarakat umum yang tidak menganut agama
Hindu juga diizinkan melukat di tempat ini.
Pangempon
menganggap mata air yang muncul di sekitaran pura merupakan paica (anugerah). Dengan
melukat di pura ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit sekala maupun niskala.
19. Manik Tirta Pasiraman
Terletak
di Banjar Kuning, Desa Tamanbali, Bangli. Di sini ada pancoran yang digunakan
untuk memandikan bayi berusia 42 hari dan dipakai memandikan layon. Selain itu
juga ada pancoran yang membuat awet muda. Ada juga pancoran Yeh Lateng yang
dipercaya bisa obati segala penyakit kulit
20. Pura Tamba Waras
Tujuh
pancoran berderet di halaman Pura Luhur Tamba Waras di Desa Sangketan,
Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali. Pancoran itu merupakan tempat
pengelukatan baru di pura yang dikenal sebagai tempat berobat sekala-niskala
itu. Tempat yang diberi nama Pancoran Sapta Gangga itu mulai dibuka untuk umum
sejak bulan November 2016. Sebelumnya, ritual pengelukatan dilakukan di Pura
Beji.
21. Patirtaan Tadah Uwuk
Patirtaan
ini terletak di Banjar Uma Anyar, Desa Nyalian, Klungkung. Petirtaan ini juga
dikenal dengan nama Penglukatan Panca Durga Panugrahan Pancaka Tirta. Di sini
terdapat lima pancoran sebagai simbolisasi pertemuan antara Bhatara Siwa dan
saktinya Bhatari Durga.
Masing-masing
pancoran memiliki khasiat yang berbeda yakni dipercaya dapat menyembuhkan
segala penyakit kulit, dan juga peleburan mala yang ada pada lapisan Prana,
hingga sakit karena terkena kutukan.
22. Pura Campuhan Windhu
Segara
Pura
Campuhan Windhu Segara ini merupakan tempat melukat yang sangat
dikenal oleh masyarakat khususnya yang ada di Kota Denpasar. Untuk menjangkau
pura ini pun sangat mudah dan terletak di Padang Galak, Kesiman Kertalangu,
Denpasar Timur, Denpasar.
Pemedek
yang akan melukat ke pura ini cukup mengikuti jalan menuju ke arah
taman festival Padang Galak, kemudian belok ke arah utara di sisi timur taman
festival, maka akan sampai pada sebuah pura dan itulah Pura Campuhan Windhu
Segara. Masyarakat biasanya banyak melukat di pura ini saat Kajeng
Kliwon, Purnama, Tilem dan Banyupinaruh, Ngembak Geni, juga pada umanis
Galungan maupun Kuningan.
Pura
ini mulai dibangun tanggal 7 Juli 2005 dan lokasinya merupakan pertemuan antara
air laut di Padang Galak dan air tawar yang mengalir dari aliran sungai Ayung. Untuk melukat di
pura ini, sarana yang dibawa yaitu banten pejati yang dihaturkan di tempat
penglukatan Ida Bhatara Wisnu serta klungah kelapa gading. Selain itu dengan
membawa sarana berupa canang sari masyarakat juga sudah bisa melukat di
pura ini.
23. Pancoran Solas Guliang
Kangin Bangli
Tempat
penglukatan pancoran solas Guliang Kangin berada di Desa Guliang
Kangin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Lokasinya cukup dekat
dengan perbatasan Kabupaten Gianyar dan aksesnya dapat dijangkau melalui jalur
Desa Tulikup, Gianyar.
Jika
melakukan penglukatan di pancoran solas ini dipercaya mampu menyembuhkan
berbagai macam penyakit, mulai dari medis hingga non medis.
24. Pura Luhur Catur Kanda
Pat Sari Pangideran Dewata Nawa Sanga
Pura
ini berlokasi di Jalan Antasura, Banjar Pondok, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara
dan diperkirakan telah dibangun sejak abad ke 17 atau 18. Di pura ini merupakan
tempat pemujaan Dewata Nawa Sanga.
Pemedek
yang melukat akan melakukan penglukatan di empat sumur yang ada di
pura ini yaitu Sumur Tirta Puwirta yang ada di Tetamanan Selatan, Sumur Tirta
Kundalini yang berada di Tetamanan Barat, Sumur Tirta Sanjiwani yang berada di
Tetamanan Utara, dan Sumur Tirta Kundalini yang berada di Tetamanan Timur. Pura
ini diempon oleh lima banjar yaitu Banjar Pondok, Banjar Ben Biyu, Banjar
Umadesa, Banjar Bunu Kulit, dan Banjar Kedua. Pura ini menjadi tempat melukat bagi
umat yang menderita sakit parah.
25. Pura Agung Manik Batu
Berada
di kawasan Subak Kerdung, Desa Pakraman Pedungan, Denpasar dengan jaraknya
hanya 1 kilometer masuk ke arah selatan dari Jalan Pulau Bungin, Denpasar,
Bali. Pura Agung Manik Batu merupakan pura subak tempat berstananya Dewi Sri
yang terletak di tengah persawahan yang menghampar hijau di wilayah Subak
Kerdung, Desa Pedungan, Denpasar.
Selain
itu, pura ini juga merupakan Pura Umum, karena di sini berstana juga Sang Hyang
Tri Murti yaitu Brahma, Wisnu, Siwa, beserta saktinya yakni Dewi Saraswati,
Dewi Sri, dan Dewi Uma. Pura ini juga merupakan Pesimpangan Ida Ratu Gede Dalem
Nusa dan Dewi Kwam In. Di pura ini juga ada petirtaan yang diberinama air suci
sudhamala, yang digunakan untuk melukat oleh para pemedek.
Bagi
yang akan tangkil ke pura ini untuk melukat biasanya membawa banten
berupa pejati dan bungkak atau klungah nyuh (kelapa) gading. Selain melukat,
di pura ini juga tempat nunas tamba (meminta obat). Orang berobat ke pura ini
mulai dari mereka yang menderita penyakit medis maupun non medis. Selain
berobat, juga ada pemedek yang nunas saat akan mencari sekolah, melamar pegawai
negeri atau CPNS hingga meminta keturunan.
26. Pancoran Solas Tirta
Taman Mumbul
Pancoran
Solas Tirta Taman Mumbul berada di Banjar Brahmana, Desa Sangeh,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Beberapa masyarakat mempercayai jika
dirinya melakukan pemandian di pancoran solas ini, maka akan bersih dari segi
jasmani maupun rohani serta bisa mengobati penyakit.
Disebut Pancoran
Solas Tirta Taman Mumbul dikarenakan disebelahnya terdapat
sumber mata air. Sumber mata air ini dikatakan tidak pernah kering meski pada
musim kemarau.
27. Pura Dalem Pengembak
Pura Dalem
Pengembak beralamat di jalan Pengembak, Mertasari, Sanur. Diyakini pura
ini merupakan stana dari Ida Ratu Ayu Manik Mas Meketel. Untuk piodalannya
sendiri dilaksanakan setiap Purnama Kedasa.
Banyak
pamedek yang datang untuk melukat dan memohon kesembuhan, khususnya
penyakit non medis. Selain untuk melukat dan penyembuhan non medisdi
pura ini juga diyakini bisa memohon untuk memperlancar usaha karena terdapat
pelinggih Ratu Sahbandar sebagai Dewi kemakmuran.
28. Pura Beji Dalem Sakenan
Masyarakat
biasanya melukat ke pura ini saat Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Pura
ini masih terletak di kawasan Pura Sakenan, wilayah Tunggak Tiing, Serangan, Denpasar
Selatan, Denpasar. Untuk panglukatan di pura ini menggunakan air laut sebagai
media panglukatannya. Para pemedek yang melukat ke tempat ini
biasanya membawa pejati dan klungah kelapa gading.
29. Pasraman Ida Lingsir
Umat
yang ingin melukat ke tempat ini menggunakan sarana pejati. Lokasinya
berada di Jalan Narakesuma Gang VII No 3, Tanjung Bungkak, Denpasar, Bali. Yang
datang untuk melukat ke pura ini karena penyakit medis, tidak
memiliki anak, dan yang masih jomblo.
30. Pura Pucak Watu Geni
Pura
ini terletak di Jalan Buluh Indah, Gang Nuansa Indah Selatan, Denpasar, Bali. Di
pura ini juga digelar panglukatan secara rutin saat pergantian dari hari
Saraswati menuju Hari Banyu Pinaruh yang dimulai pada pukul 00.05. Hal
dikarenakan pada hari dan jam tersebut diyakini bahwa Ida Bhatara yang berstana
di Pura Pucak Watu Geni berkeinginan untuk menyucikan umatnya dan dilaksanakan
berdasarkan petunjuk yang diterima oleh pemangku pura.
Sumber
palukatan berasal dari guci batu yang disebut air abadi karena airnya tak
pernah habis. Untuk piodalannya sendiri dilaksanakan setiap satu tahun sekali
yaitu saat Purnama Sasih Kapat. (TB)